TUGAS
ASUHAN KEBIDANAN I
“ PERUBAHAN
FISIOLOGIS dan PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL”
Oleh
Dosen:
Triwik
Sri Mulati, M.Mid.
Anggota
kelompok kebidanan reguler:
1.
Anjayani Sri Utami (P. 27224011038)
2.
Hana Dewi Astuti (P. 27224011048)
3.
Luluk Fauziah (P. 27224011053)
4.
Miranti (P. 27224011057)
5.
Nani Eko Sulistiawati
(P. 27224011060)
6.
Nasiatul Farida (P. 27224011061)
7.
Nina Handayani (P. 27224011065)
8.
Ratna Yulianti (P. 27224011066)
9.
Tri Wulandari (P. 27224011072)
10.
Wening Suci S (P. 27224011073)
POLITEKNIK
KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PERUBAHAN FISIOLOGIS
dan PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Kebidanan
Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta.
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada
:
1. Ibu
Triwik Sri M,M.Mid.serta segenap jajarannya yang telah memberikan
kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama perkuliahan Konsep
Kebidanan di Politeknik Kementrian Kesehatan Surakarta.
2. Rekan-
rekan khususnya Kelas Kebidanan Reguler semester II Politeknik Kementrian
Kesehatan Surakarta.
3. Secara
khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik
selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi mahasiswa Politeknik Kementerian Kesehatan
Surakarta sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Penulis,
1. Sistem pencernaan
• Timbul
rasa mual, muntah, nafsu makan menurun, panas dalam
.
Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
· Perut
kembung
Perubahan
hormon yang terjadi saat awal kehamilan dapat membuat perut seseorang terasa
kembung, mirip seperti saat perempuan sebelum periode menstruasinya datang.
· Mengakibatkan konstipasi
Konstipasi
atau susah buang air besar adalah salah indikator awal terjadinya kehamilan.
Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan
lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang
bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.
2 . Sistem Ekskresi
· Mengakibatkan
konstipasi
Konstipasi atau susah buang air
besar adalah salah indikator awal terjadinya kehamilan. Peningkatan jumlah
hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan
lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya
konstipasi.
· Suhu basal naik.
Suhu basal tubuh anda adalah
temperatur yang diambil secara oral pada saat anda pertama kali bangun di pagi
Hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi Dan menetap
pada level tersebut sampai anda mendapatkan haid berikutnya. Apabila anda
sering mencatat suhu basal tubuh anda untuk menentukan kapan anda mengalami
ovulasi, anda akan melihat bahwa peningkatan selama leibh dari dua minggu
berarti anda mengalami kehamilan. Pada kenyataannya, suhu basal tubuh akan
tetap tinggi selama masa kehamilan .
3. Sistem perkemihan
· Penekanan
kandung kemih oleh besarnya uterus mengakibatkan sering BAK
Perempuan hamil sering buang air kecil
sepanjang waktu, karena jumlah darah dan cairan selama hamil meningkat sehingga
mengakibatkan adanya cairan tambahan yang diproses oleh ginjal dan kandung
kemih.
4. Sistem Pernafasan
· Frekuensi nafas lebih banyak (nafas pendek) untuk meningkatkan O2. Peningkatan
30-40% volume tidal atau jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan.Peningkatan
sekitar 10% konsumsi oksigen.
5 . Sistem Reproduksi
· Timbul flek darah pada hari ke 11-12 setelah
berhubungan
Pendarahan
ini disebabkan oleh sel telur yang dibuahi memasuki lapisan rahim. Pendarahan
yang terjadi sangat ringan seperti muncul sebagai bercak darah, merah muda atau
hanya bercak noda berwarna coklat kemerahan.
• Hipervaskularisasi vagina
Selama
proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbuldi kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan
terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat
pada struktur – struktur ini. Getah dalam vagina besarnya bertambah dalam
kehamilan reaksinya asam pH 3,5-6,0
yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagaihasil
penghancuran glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh bacil-bacil doderlien. Sifat asam ini
mempunyai sifat bakterisida. Vagina & vulva
juga mengalami hipervaskularisasi makanya keliatan merah dan kebiruan (disebut
tanda Chadwick) yang disebabkan pengaruh hormon estrogen.
• Pembesaran uterus
Untuk
mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan olehotot polos rahim hipertrofik dan hiperplasma. Serabut-serabut
kolagennyamenjadi higroskopik.
Endometrium menjadi desidua.
·
Tanda Hegar
Konsistensi
rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus .Pada minggu
–minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri.
Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan
lebih lunak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan
tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis , maka ismus ini tidak
teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
·
Goodell Sign
Di
luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau
ujung bawah daun telinga.
6. Sistem Integumen
• Pigmentasi
kulit
Pigmentasi
kulit terjadi karena hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor
dan kulit. Pigmentasi dapat meliputi daerah sekitar pipi (penghitaman pada
daerah dahi, hidung dan pipi), dan daerah sekitar leher.
• Putting payudara
terlihat lebih gelap
Selain pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antaralain pada areola Mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak
hitam disebut linea nigra. Hiperpigmentasi
yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasmagravidarum.
Hiperpigmentasi / kulit lebih gelap di daerah leher, mammae, kadang juga di
dahi, hidung sama pipi.
7. Sistem Otot dan Saraf
· Pembesaran uterus menyebabkan
penekanan pada saraf menyebabkan kram , mati rasa pada kaki / tangan , nyeri
punggung dan juga Membanjirnya
jumlah hormon dalam tubuh di masa awal kehamilan bisa membuat luar biasa
emosional Dan cengeng. Perubahan suasana hati ini, dari gembira menjadi sedih,
juga biasa terjadi,
8.
SistemKardiovaskuler
·
Jantung memompa lebih cepat
Peningkatan
sekitar 30-50% cardiac output
Peningkatan
denyut jantung sekitar 16% atau 6 kali/menit
Penurunan
tekanan darah sekitar 9 %
Efek dari perubahan diatas
dapat menyebabkan anemia , edema ,pusing , varises
· Pembesaran jantung menambah
plasma lebh banyak dari sel darah merah .
9. Sistem Indera
Penciuman lebih
peka yang menyebabkan rasa mual . Banyak wanita yang
merasakan indra penciumannya lebih sensitif pada bau di masa awal kehamilan.
10. Sistem Regulasi
·
Akibat
jantung memompa lebih cepat , peredaran darah juga lebih cepat .
Darah dalam
kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena adanya pencairan darah yang disebut hidraemia.
Volume darah akan bertambah banyak
kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikutidengan
cardiac output yang meninggi sebanyak 30%.Volume
eritrosit yang mengalami peningkatan secara keseluruhan tetapi penambahan
volume plasma juga jauh lebih besar hingga konsentrasi Hbdalam darah
menjadi lebih rendah.
11. Sistem Hormonal
Hormon-hormon kehamilan
:
·
Hormon kehamilan HCG,
hanya dapat ditemukan pada wanita hamil karena pertumbuhan jaringan plasenta.
Dampak kadar HCG tinggi dalam darah menyebabkan mual-mual
·
Hormon kehamilan
relaxin, dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta yang berfungsi untuk
melembutkan leher rahim.
·
Hormon kehamilan
estrogen. Berfungsi untuk meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh
darah, meningkatkan aliran darah menjamin bayi memperoleh cukup energi,
membesarkan organ genital, uterus dan payudara.hormon estrogen dapat menggangu
keseimbangan tubuh, menyebabkan pembengkakan dan varises. Seorang ibu hamil
memproduksi hormon estrogen lebih banyak dari wanita yang tidak hamil.
·
Hormon progesteron yang
berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta dan
mencegah kontraksi sehingga terhindar dari persalinan dini, saat masa kehamilan
hormon progesteron diproduksi lebih banyak. Dampak kadar hormon progesteron
yang tinggi di dalam darah ialah dapat melebarkan pembuluh darah sehingga dapat
menurunkan tekanan darah, sering mual dan pusing, meningkatkan pernapasan, dan
mempengaruhi suasana hati.
·
Hormon kehamilan
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang merangsang pigmentasi kulit yang
menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya serta pigmentasi
kecoklatan wajah dan garis dari pusar ke bawah (linea nigra)
Gejala Kehamilan Tidak Pasti :
- Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.
- Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan.
- Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain.
- Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.
- Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.
- Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.
- Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.
Tanda Kehamilan Tidak Pasti :
- Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
- Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.
- Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan.
- Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
- Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
- Tes kehamilan memberikan hasil positif.
Tanda Pasti Kehamilan :
- Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
- Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung janin.
- Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
- Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.
PERUBUHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL DAN SUAMI
Kehamilan
merupakan proses alami
yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi
fisik dan emosional yang
kompleks, memerlukan adaptasi
terhadap proses kehamilan yang
terjadi.
Hubungan
Episode Kehamilan dengan
Reaksi Psikologi
Hubungan
episode kehamilan dengan
reaksi psikologi yaitu:
- Trimester pertama : timbul fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
- Trimester kedua : fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hamil lebih berfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, kehidupan seksual, keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi yang dikandungnya.
- Trimester ketiga : berkaitan dengan bayangan resiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi.
Kehamilan bagi keluarga dan
khususnya seorang wanita
merupakan peristiwa yang penting, meskipun demikian kehamilan juga
merupakan saat – saat krisis bagi keluarga di mana
terjadi perubahan
identitas dan peran ibu, ayah, serta
anggota keluarga
lainnya.
PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA IBU
1. PERUBAHAN
PADA TRIMESTER I
a. Perubahan
pada ibu hamil
Trimester
pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia
sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang
kenyataan bahwa ia hamil.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester
pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan
akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada
wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para tenaga
kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi keguguran
kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama
trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang
keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian
kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa dengan cermat
setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan. Bukti yang
paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat
seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan
yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi
secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan
hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan 4
masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan
cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan,
nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan
masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester
pertama.
Ø Merasa tidak
sehat dan benci kehamilannya.
Ø Selalu
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Ø Mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
Ø Mengalami
gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
Ø Khawatir
kehilangan bentuk tubuh.
Ø Membutuhkan
penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
Ø Ketidakstabilan
emosi dan suasana hati.
Ø Mencari
tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
Ø Hasrat
untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan
wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini
Pada
trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa
minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah konsepsi
kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah
pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
2. PERUBAHAN
TRIMESTER II
a. Perubahan
pada ibu hamil
Trimester
kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika
wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami
saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur
ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester
kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada
trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri,
yang berbeda dari ibunya.
Pada
trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali Anda
sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester
kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan
seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester
kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut
wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa
ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan
ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda-tanda lain adalah :
·
Ibu sudah mulai merasa sehat
dan mulai bisa menerima kehamilannya.
·
Mulai merasakan gerakan bayi
dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
·
Perut ibu belum terlalu besar
sehingga belum dirasa beban.
·
Libido dan gairah seks
meningkat.
·
Ibu merasakan adanya
perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak
menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi
·
Ibu merasakan lebih tenang
dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak
mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat
·
Biasanya ibu lebih bisa
menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai
merasakan gerakan janinnya pertama kali.
3.
PERUBAHAN TRIMESTER III
a. Perubahan
pada ibu hamil
Trimester
ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode
ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah
sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan
was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga
sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester
ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran
bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi
yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya
menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Wanita
tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran difokuskan
pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi
itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin
merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah
nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tendangan bayi.
Ia juga
mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak
istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan bayinya yang
tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh
secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi
ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan
rentannya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat 6 Menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat 6 Menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan
lainnya adalah :
§ Ibu
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
§ Ibu
khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal.
§ Semakin
ingin menyudahi kehamilannya.
§ Tidak
sabaran dan resah.
§ Bermimpi
dan berkhayal tentang bayinya.
§ Aktif
mempersiapkan kelahiran bayinya.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA
SUAMI
Bagi
pasangan normal yang benar-benar mendambakan kehadiran buah hati mereka ,
setelah mengetahui bahwa istrinya hamil (bulan-bulan pertama) maka beberapa
perubahan sikap pada suami diantaranya :
·
Awal mengetahui bahwa
istrinya hamil , suami akan merasa kaget , sangat senang, bahkan merasa tidak
percaya, terharu.
·
Merasa bangga karena terbukti
kejantanannya , merasa menjadi suami paling hebat di seluruh dunia .
·
Akan lebih brusaha untuk menjaga istri dan janinnya dari segala bentuk
ancaman.
·
Otomatis , suami menjadi
lebih romantis .
·
Suami akan lebih menyanyangi
istri dan janinnya .
·
Suami akan memberikan pujian dan dukungan yang lebih
dari biasanya .
Pada
pertengahan masa kehamilan (trimester II) , suami bisa saja menjadi semakin
sayang dan semakin mengkhawatirkan kondisi istr dan bayinya . Tetapi ,
terkadang ada juga suami yang merasa terabaikan Karena istri lebih focus pada
kandungannya . Meskipun demikian , suami umumnya masih bisa sadar diri dan
paham dengan kondisi tersebut .
Pada
masa akhir-akhir kehamilan , suami :
·
Suami merasa lebih
bertanggungjawab terhadap keadaan istrinya .
·
Suami lebih was – was dan
khawatir jika sewaktu – waktu istri melahirkan
·
Ingin selalu menjadi suami
siaga di masa akhir kehamilan istrinya .
·
Mulai memikirkan dan
merencanakan masa depan calon buah hatinya dengan mempersiapkan segala sesutau
kebutuhan .
·
Ada sebagian suami yang
merasa dirinya belum siap dan mantab untuk berubah peran menjadi seorang ayah ,
jadi ada perasaan takut .
Jadi
kesimpulannya, perubahan psikologis pada ibu hamil maupun suaminya berbeda-beda
dan relative tergantung tiap individu tersebut menyikapi dan menerimanya . Ada
berbagai factor yang mempengaruhi misalnya kehadiran bayi yang diinginkan
maupun tidak , sugesti dari orang lain maupun dari diri sendiri , dan pengaruh
orang tua terhadap kebudayaan di lingkungan sekitarnya . Mental setiap pasangan
dalam menghadapi dan menyikapi kehamilan berbeda-beda .
2 your comment:
nis. pelajaranmu ngono kui? wkwkw
hhi wis pokok e , askeb nit :D
Posting Komentar