Jumat, 23 Maret 2012

Perubahan fisik dan psikis bumil

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN I
“ PERUBAHAN FISIOLOGIS dan PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL”



Oleh
Dosen:
Triwik Sri Mulati, M.Mid.
Anggota kelompok kebidanan reguler:
1.            Anjayani Sri Utami          (P. 27224011038)
2.            Hana Dewi Astuti            (P. 27224011048)
3.            Luluk Fauziah                 (P. 27224011053)
4.            Miranti                           (P. 27224011057)
5.            Nani Eko Sulistiawati      (P. 27224011060)
6.            Nasiatul Farida               (P. 27224011061)
7.            Nina Handayani              (P. 27224011065)
8.            Ratna Yulianti                 (P. 27224011066)
9.            Tri Wulandari                 (P. 27224011072)
10.         Wening Suci S                 (P. 27224011073)

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PERUBAHAN FISIOLOGIS dan PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Kebidanan Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1.         Ibu Triwik Sri M,M.Mid.serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama perkuliahan Konsep Kebidanan di Politeknik Kementrian Kesehatan Surakarta.
2.         Rekan- rekan khususnya Kelas Kebidanan Reguler semester II Politeknik Kementrian Kesehatan Surakarta.
3.         Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
4.         Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi mahasiswa Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Penulis,
1.    Sistem pencernaan
   Timbul rasa mual, muntah, nafsu makan menurun, panas dalam .
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
·   Perut kembung
Perubahan hormon yang terjadi saat awal kehamilan dapat membuat perut seseorang terasa kembung, mirip seperti saat perempuan sebelum periode menstruasinya datang.

·      Mengakibatkan konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar adalah salah indikator awal terjadinya kehamilan. Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.

2 . Sistem Ekskresi

·   Mengakibatkan konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar adalah salah indikator awal terjadinya kehamilan. Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.

·   Suhu basal naik.
Suhu basal tubuh anda adalah temperatur yang diambil secara oral pada saat anda pertama kali bangun di pagi Hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi Dan menetap pada level tersebut sampai anda mendapatkan haid berikutnya. Apabila anda sering mencatat suhu basal tubuh anda untuk menentukan kapan anda mengalami ovulasi, anda akan melihat bahwa peningkatan selama leibh dari dua minggu berarti anda mengalami kehamilan. Pada kenyataannya, suhu basal tubuh akan tetap tinggi selama masa kehamilan .

3. Sistem perkemihan
·   Penekanan kandung kemih oleh besarnya uterus mengakibatkan sering BAK
    Perempuan hamil sering buang air kecil sepanjang waktu, karena jumlah darah dan cairan selama hamil meningkat sehingga mengakibatkan adanya cairan tambahan yang diproses oleh ginjal dan kandung kemih.

4.  Sistem Pernafasan
·   Frekuensi nafas  lebih banyak (nafas pendek) untuk meningkatkan O2. Peningkatan 30-40% volume tidal atau jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan.Peningkatan sekitar 10% konsumsi oksigen.

5 . Sistem Reproduksi
·  Timbul flek darah pada hari ke 11-12 setelah berhubungan
Pendarahan ini disebabkan oleh sel telur yang dibuahi memasuki lapisan rahim. Pendarahan yang terjadi sangat ringan seperti muncul sebagai bercak darah, merah muda atau hanya bercak noda berwarna coklat kemerahan.

     Hipervaskularisasi vagina
Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbuldi kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada struktur – struktur ini. Getah dalam vagina besarnya bertambah dalam kehamilan reaksinya asam pH 3,5-6,0 yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagaihasil penghancuran glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh bacil-bacil doderlien. Sifat asam ini mempunyai sifat bakterisida. Vagina & vulva juga mengalami hipervaskularisasi makanya keliatan merah dan kebiruan (disebut tanda Chadwick) yang disebabkan pengaruh hormon estrogen.



     Pembesaran uterus
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan olehotot polos rahim hipertrofik dan hiperplasma. Serabut-serabut kolagennyamenjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua.

·      Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus .Pada minggu –minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.

·      Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga.

6. Sistem Integumen
     Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi karena hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi dapat meliputi daerah sekitar pipi (penghitaman pada daerah dahi, hidung dan pipi), dan daerah sekitar leher.
     Putting payudara  terlihat lebih gelap
Selain pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antaralain pada areola Mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea nigra. Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasmagravidarum. Hiperpigmentasi / kulit lebih gelap di daerah leher, mammae, kadang juga di dahi, hidung sama pipi.

7. Sistem Otot dan Saraf
·  Pembesaran uterus  menyebabkan penekanan pada saraf menyebabkan kram , mati rasa pada kaki / tangan , nyeri punggung dan juga Membanjirnya jumlah hormon dalam tubuh di masa awal kehamilan bisa membuat luar biasa emosional Dan cengeng. Perubahan suasana hati ini, dari gembira menjadi sedih, juga biasa terjadi,

8.         SistemKardiovaskuler
·      Jantung memompa lebih cepat
Peningkatan sekitar 30-50% cardiac output
Peningkatan denyut jantung sekitar 16% atau 6 kali/menit
Penurunan tekanan darah sekitar 9 %
Efek dari perubahan diatas dapat menyebabkan anemia , edema ,pusing , varises
·  Pembesaran jantung menambah plasma lebh banyak dari sel darah merah .
     
9. Sistem Indera
Penciuman lebih peka yang menyebabkan rasa mual . Banyak wanita yang merasakan indra penciumannya lebih sensitif pada bau di masa awal kehamilan.

10. Sistem Regulasi
·   Akibat jantung memompa lebih cepat , peredaran darah juga lebih cepat .
Darah dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena adanya pencairan darah yang disebut hidraemia. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikutidengan cardiac output yang meninggi sebanyak 30%.Volume eritrosit yang mengalami peningkatan secara keseluruhan tetapi penambahan volume plasma juga jauh lebih besar hingga konsentrasi Hbdalam darah menjadi lebih rendah.


11. Sistem Hormonal
Hormon-hormon kehamilan :
·         Hormon kehamilan HCG, hanya dapat ditemukan pada wanita hamil karena pertumbuhan jaringan plasenta. Dampak kadar HCG tinggi dalam darah menyebabkan mual-mual
·         Hormon kehamilan relaxin, dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta yang berfungsi untuk melembutkan leher rahim.
·         Hormon kehamilan estrogen. Berfungsi untuk meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah, meningkatkan aliran darah menjamin bayi memperoleh cukup energi, membesarkan organ genital, uterus dan payudara.hormon estrogen dapat menggangu keseimbangan tubuh, menyebabkan pembengkakan dan varises. Seorang ibu hamil memproduksi hormon estrogen lebih banyak dari wanita yang tidak hamil.
·         Hormon progesteron yang berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta dan mencegah kontraksi sehingga terhindar dari persalinan dini, saat masa kehamilan hormon progesteron diproduksi lebih banyak. Dampak kadar hormon progesteron yang tinggi di dalam darah ialah dapat melebarkan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah, sering mual dan pusing, meningkatkan pernapasan, dan mempengaruhi suasana hati.
·         Hormon kehamilan Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang merangsang pigmentasi kulit yang menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya serta pigmentasi kecoklatan wajah dan garis dari pusar ke bawah (linea nigra)
Gejala Kehamilan Tidak Pasti :
  • Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.
  • Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan.
  • Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain.
  • Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.
  • Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.
  • Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.
  • Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.
Tanda Kehamilan Tidak Pasti :
  • Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
  • Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.
  • Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan.
  • Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
  • Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
  • Tes kehamilan memberikan hasil positif.
Tanda Pasti Kehamilan :
  • Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
  • Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung janin.
  • Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
  • Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.






PERUBUHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL DAN SUAMI

Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi.

Hubungan Episode Kehamilan dengan Reaksi Psikologi
Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologi yaitu:
Kehamilan bagi keluarga dan khususnya seorang wanita merupakan peristiwa yang penting, meskipun demikian kehamilan juga merupakan saat – saat krisis bagi keluarga di mana terjadi perubahan identitas dan peran ibu, ayah, serta anggota keluarga lainnya.
PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA  IBU
1.      PERUBAHAN PADA TRIMESTER  I
a.       Perubahan pada ibu hamil
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.

Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan. Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan 4 masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester pertama.
Ø  Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
Ø  Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Ø  Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
Ø  Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
Ø  Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
Ø  Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
Ø  Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
Ø  Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
Ø  Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini

Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
2.      PERUBAHAN TRIMESTER II
a.       Perubahan pada ibu hamil
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali Anda sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
 Selain itu tanda-tanda lain adalah :
·         Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
·         Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
·         Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
·         Libido dan gairah seks meningkat.
·         Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi
·         Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat
·         Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
3.        PERUBAHAN TRIMESTER  III
a.       Perubahan pada ibu hamil
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat 6 Menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan lainnya adalah :
§  Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
§  Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal.
§  Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
§  Tidak sabaran dan resah.
§  Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
§  Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.


PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA SUAMI
Bagi pasangan normal yang benar-benar mendambakan kehadiran buah hati mereka , setelah mengetahui bahwa istrinya hamil (bulan-bulan pertama) maka beberapa perubahan sikap pada suami diantaranya :
·         Awal mengetahui bahwa istrinya hamil , suami akan merasa kaget , sangat senang, bahkan merasa tidak percaya, terharu.
·         Merasa bangga karena terbukti kejantanannya , merasa menjadi suami paling hebat di seluruh dunia .
·         Akan lebih brusaha untuk  menjaga istri dan janinnya dari segala bentuk ancaman.
·         Otomatis , suami menjadi lebih romantis .
·         Suami akan lebih menyanyangi istri dan janinnya .
·         Suami akan  memberikan pujian dan dukungan yang lebih dari biasanya .
Pada pertengahan masa kehamilan (trimester II) , suami bisa saja menjadi semakin sayang dan semakin mengkhawatirkan kondisi istr dan bayinya . Tetapi , terkadang ada juga suami yang merasa terabaikan Karena istri lebih focus pada kandungannya . Meskipun demikian , suami umumnya masih bisa sadar diri dan paham dengan kondisi tersebut .
Pada masa akhir-akhir kehamilan , suami :
·         Suami merasa lebih bertanggungjawab terhadap keadaan istrinya .
·         Suami lebih was – was dan khawatir jika sewaktu – waktu istri melahirkan
·         Ingin selalu menjadi suami siaga di masa akhir kehamilan istrinya .
·         Mulai memikirkan dan merencanakan masa depan calon buah hatinya dengan mempersiapkan segala sesutau kebutuhan .
·         Ada sebagian suami yang merasa dirinya belum siap dan mantab untuk berubah peran menjadi seorang ayah , jadi ada perasaan takut .
Jadi kesimpulannya, perubahan psikologis pada ibu hamil maupun suaminya berbeda-beda dan relative tergantung tiap individu tersebut menyikapi dan menerimanya . Ada berbagai factor yang mempengaruhi misalnya kehadiran bayi yang diinginkan maupun tidak , sugesti dari orang lain maupun dari diri sendiri , dan pengaruh orang tua terhadap kebudayaan di lingkungan sekitarnya . Mental setiap pasangan dalam menghadapi dan menyikapi kehamilan berbeda-beda .




2 your comment:

Little Star mengatakan...

nis. pelajaranmu ngono kui? wkwkw

Inis Anjayani mengatakan...

hhi wis pokok e , askeb nit :D

Posting Komentar