Kamis, 16 Februari 2012

Arab Tua Tidak Berguna



Manusia pasti pernah merasa tidak rela , merasa paling tidak beruntung , merasa bahwa hidup ini tidak adil , merasa tidak bisa mengikhlaskan segala  sesuatu yang diambil oleh langit secara tiba-tiba , merasa KEHILANGAN . Ya , kehilangan yang teramat sangat menyakitkan sehingga membuat kita merasa bahwa langit tidak berpihak kepada kita . Langit sangat senang mengambil satu per satu kebahagiaan kita . Menguji kita . Menelantarkan dan meninggalkan kita . Semua hal itu yang akan menjadi penyebab munculnya pertanyaan di otak kita , apakah hidup ini adil ?

Hidup ini akan berjalan sesuai dengan apa yang kita putuskan . Hidup adalah keputusan . Dan semua itu kita sendiri yang putuskan . Keputusan setiap manusia berbeda-beda dan hal itu membuat suatu hubungan sebab-akibat bagi siklus kehidupan . Segala suatunya telah diatur oleh langit . Sudah di takdirkan . Tapi , siapa yang tahu kalau semua itu seperti  suatu jaringan yang saling terhubung antara manusia yang satu dengan yang lain . Yang menimbulkan suatu hubungan sebab – akibat . Keterhubungan ini pun sudah ditakdirkan oleh langit .

Tidak banyak yang tahu apa sebab-akibat dari setiap keputusan hidup yang akan diambilnya . Apa sebab akibat dari kehidupannya mungkin dia pikir selama ini biasa-biasa saja , tidak berguna,atau menyakitkan malah . Sejatinya  , dengan mengerti bahwa setiap potongan hidup itu penting maka seseorang tidak akan banyak bertanya tentang adil tidaknya hidup ini .

Kisah ini saya ambil dari sebuah novel karya Tere-Liye yang bertajuk Rembulan Tenggelam Di Wajahmu . Di dalamnya terdapat banyak sekali pesan-pesan dan pelajaran hidup . Semuanya menarik .Tapi di antara semuanya , yang paling menarik bagi saya adalah penggalan kisah kisah teladan yang disampaikan Tere-Liye untuk menyampikan pesan tersebut . Dan salah satunya adalah kisah Arab Tua Tidak Berguna .

Begini kisahnya . Dulu ada seorang Arab tua , renta , sakit-sakitan . Selama delapan puluh tahun Arab tua itu tinggal di Oase gurun . Kehidupan oase yang biasa-biasa saja. Bahkan baginya sama sekali tak berguna . Tidak berarti .

Berkali-kali dia bertanya kepada dirinya sendiri , buat apa hidupnya terlalu panjang kalau hanya untuk terjebak di oase itu  . Saat oase mulai mengering  , saat orang-orang mulai pindah , menyedihkan dia justru memaksakan diri bertahan . Mengutuk tubuh tuanya yang tidak bisa lagi diajak pergi . Benar-benar ke sia-sia an hidup .

Delapan puluh tahun percuma…Dia menjalani masa kanak-kanak sama seperti teman-temannya . Menjadi remaja yang tak bosan bicara cinta sama seperti remaja lainnya . Bekerja menjadi pandai besi. Menikah. Punya anak. Dan seterusnya.Sama seperti penduduk oase lainnya.Istrinya meninggal saat tubuhnya  beranjak tua , beberapa tahun kemudian anak-anaknya pergi ke kota-kota lain . Dan dia tertinggal. Sendirian ,hanya sibuk berteman dengan pertanyaan apa arti seluruh kehidupan yang dimilikinya .

Suatu hari serombongan caravan melintas  di puing-puing oase yang mongering. Mereka tiba persis saat Arab tua itu mati di rumah kecil dan buruknya. Lihatlah , hingga maut menjemput Arab tua itu tidak tahu apa sebab akibat hidupnya. Karavan itu tidak peduli,meneruskan perjalanan setelah mengisi penuh-penuh tempat air.Hanya satu yang peduli. Orang itu berbaik hati menguburkan Arab tua tersebut.

Tahukah kau ? Orang berbaik hati itu terselamatkan oleh pembantaian suku Badui , caravan bandit yang menguasai gurun . Karavan yang pergi lebih dulu itu ternyata binasa , tak  bersisa . Orang yang berbaik hati menguburkan Arab tua itu baru berjalan esok harinya,menemukan bangkai dan sisa-sisa pertempuran temannya saat meneruskan perjalanan .

Dan tahukah kau?lima generasi berikutnya dari orang yang berbaik hati itu ternyata lahir seorang manusia pilihan.Manusia pilihan yang orang-orang kelak menyebutnya al-amin….

Bukankah kita tidak tahu apa yang akan terjadi kalau Arab tua itu tidak meninggal hari itu, bukan?Orang baik itu juga ikut terbantai , bukan?Apakah yang akan terjadi dengan generasi kelima keturunan orang baik hati itu jika Arab tua itu tidak tinggal menyesali diri di Oase. Bagaimana dengan nasib pembawa risalah itu. Itulah sebab-akibat kehidupannya.Yang sayangnya dia tidakmengetahuinya hingga ajal menjemputnya.

Apakah cerita ini benar terjadi ? Tentu saja tidak.Tetapi mungkin saja bukan?Tidak ada yang tahu . Dari andai-andai itu setidaknya kau bisa membayangkan betapa hebatnya penjelasan sebab-akibat seharusnya bisa menuntun seseorang untuk selalu berbuat baik.

Nah , itulah sebabnya mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab akibat hidupnya . Dengan tidak tahu ,maka mereka yang menyadari tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan berbuat baik.Setiap keputusan yang akan mereka ambil , setiap kenyataan yang harus mereka hadapi,kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan,itu semua akan mereka sadari sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah , yang akan menjadi sebab-akibat bagi orang lain.Dia akan selalu berharap perbuatannya akan berakibat baik kepada orang lain.

0 your comment:

Posting Komentar